Realisasi Penerimaan Pajak Melambat
JAKARTA – Realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2019 sepertinya tidak begitu menggembirakan. Dalam tiga bulan pertama, Januari, Februari dan Maret pertumbuhannya terus menunjukan perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam data realisasi yang dirilis pemerintah pada Senin (22/4) penerimaan pajak pada bulan Maret hanya tumbuh 1,82% dibandingkan periode yang sama tahun 2018, menjadi Rp 248,98 triliun. Adapun, pertumbuhan pajak pada Maret 2018 sebesar 9,94%.
Baca Juga: Tantangan DJP di Tahun Politik: Capai Target Tinggi Tanpa Gaduh
Bulan | 2019 | 2018 |
---|---|---|
Januari | 8,82% | 11,17% |
Februari | 4,66% | 14,48% |
Maret | 1,82% | 9,94% |
Apabila kita lihat pergerakan angka pertumbuhan pajak dari januari hingga Maret, menunjukan pelambatan yang semakin dalam. Pada Januari misalnya, pertumbuhan penerimaan pajak tercatat sebesar 8,82% padahal pada januari 2018 mampu tumbuh 11,17%. Kemudian pada bulan Februari 2019 hanya tumbuh 4,66% sedangkan pada Februari 2018 bisa tumbuh hingga 13,48%.
Faktor PPN dan PPnBM
Jika kita telisik lebih dalam, yang berkontribusi cukup besar dalam pelambatan ini adalah penerimaan pajak pada Maret 2019 adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang tumbuh negatif -8,88%. Padahal pada tahun lalu, PPN dan PPnBM bisa tumbuh hingga 15,03%.
Uraian | Realisasi |
---|---|
PPh | Rp 157,29 triliun |
- PPh Migas | Rp 14,48 triliun |
- PPh Non Migas | Rp 142,81 triliun |
PPN dan PPnBM | Rp 89,94 triliun |
PBB dan Pajak Lainnya | Rp 1,75 triliun |
JUMLAH | Rp 1.577,56 triliun |
Kinerja PPN dan PPnBM memang memberi pengaruh yang signifikan pada penerimaan pajak secara kesuluruhan, mengingat kontribusinya terhadap target APBN 2019 yang mencapai 15%. Di sisi lain, pertumbuhan Pajak Penghasilan tidak begitu signifikan untuk menutupi buruknya kinerja PPN dan PPnBM, karena hanya tumbuh 9,02%.
Sementara itu Jika dibandingkan dengan target APBN 2019, realisasi penerimaan hingga Maret ini baru mencapai 15,78%. Adapun target penerimaan pajak pada tahun ini sebesar Rp 1.577,56 triliun.
Pertumbuhan Cukai Melonjak
Di sisi lain, realisasi penerimaan kepabeanan menunjukan pertumbuhan yang sangat signifikan dibandingkan tahun 2018. Hingga Maret 2019, realisasi penerimaan bea dan cukai tercatat sebesar Rp 30,97 triliun atau tumbuh 73,04% dibandingkan periode yang sama tahun 2018, yang saat itu hanya tumbuh 15,89%.
Pertumbuhan penerimaan kepabenan didorong oleh melonjaknya penerimaan cukai yang tumbuh 165,11% dibandingkan Maret 2018 menjadi Rp 21,35 triliun. Padahal, pertumbuhan penerimaan cukai pada Maret 2018 hanya sebesar 16,27%.
Menurut pemerintah, peningkatan kinerja penerimaan cukai ini didorong oleh tidak adanya kenaikan tarif cukai hasil tembakau pada tahun ini. Hal tersebut membuat produsen rokok meningkatkan pemesanan pita cukai (CK1) di awal tahun. (ASP)