Hanya Defisit US$ 3,2 miliar, Neraca Dagang Tahun 2019 Membaik
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perkembangan neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Desember 2019, yang kembali mengalami defisit sebesar US$ 3,2 miliar. Dengan total nilai ekspor sebesar US$ 167,53 miliar dan nilai impor sebesar US$ 170,7 miliar.
Meski defisit, neraca perdagangan tahun 2019 membaik jika dibandingkan tahun sebelumnya yang defisitnya lebih besar, yaitu US$ 8,7 miliar. Perbaikan ini terjadi, karena nilai impor turun lebih besar dibandingkan penurunan jumlah ekspor yang masing-masing sebesar 9,53% dan 6,94%.
Kepala BPS Suhariyanto, mengatakan salah satu penyebab defisit adalah besarnya impor migas. Sebagaimana dikutip dari kompas.com, Suhariyanto mengatakan defisit neraca migas disebabkan neraca minyak mentah yang mengalami defisit sebesar US$ 4 miliar, begitupula dengan hasil minyak yang masih defisit US$ 11,72 miliar.
Sementara itu, untuk nilai impor non migas tercatat sebesar US$ 148,8 miliar. Angka ini turun 6,3% dari realisasi impor non migas tahun 2018.
Adapun jika dilihat secara keseluruha, neraca dagang non migas mengalami surplus sebesar US$ 6,15 miliar dibandingkan dengan neraca dagang migas defisit sebesar US$ 9,3 juta.