News

Kebijakan Pajak AS Disorot pengusaha



Kebijakan Pajak AS Disorot pengusaha

Kebijakan reformasi pajak di Amerika Serikat yang diusung oleh Presiden Donald Trump mendapat pujian dari sejumlah pejabat dan pengusaha yang hadir dalam konferensi World Economic Forum (WEF) 2018, di Davos, Swiss.

Pujian itu salah satunya datang dari CEO Blackstone Group LP Stephen Schwarzman. Menurutnya, kebijakan yang memangkas pajak perusahaan dari 35% menjadi 21% dan juga pajak individu akan memicu peningkatan arus investasi di Paman Sam. Adapun, nilai reformasi pajak tersebut mencapai US$1,5 triliun.

“Akan ada banyak arus modal masuk ke AS, dan aspek ini sering kali diremehkan oleh para pengamat. Ada beberapa perusahaan dunia yang kini melihat AS sebagai negara maju yang menarik untuk investasi,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (23/1).

Pujian serupa juga muncul dari CEO Nasdaq Inc Adena Friedman dan CEO Credit Suisse Group AG Tidjane Thiam. Mereka meyakini laju pertumbuhan ekonomi AS akan meningkat pesat apabila kebijakan fiskal tersebut direspons dengan baik oleh korporasi.

“Saya telah belajar dari waktu ke waktu untuk tidak pernah bertaruh melawan ekonomi AS. Dan saya yakin kebijakan ini adalah kunci kemajuan ekonomi AS pada masa depan,” kata Thiam.

Sementara itu, tanggapan yang sedikit berbeda muncul dari Kepala Eksekutif Deutsche Post AG Frank Appel.

Dia mengatakan bahwa kebijakan pajak Trump akan memberikan dorongan yang besar dan berarti bagi perekonomian AS. Namun, dia menilai bahwa dampak tersebut cenderung jangka pendek dan terbatas.

Defisit anggaran yang muncul sebagai dampak reformasi pajak akan menjadi beban Washington pada masa depan.

Di sisi lain, dia juga melihat bahwa dampak kebijakan tersebut akan cenderung terbatas terhadap produktivitas nasional. Pasalnya, apabila dilihat dari data ekonomi nasional selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan tingkat produktivitas nasional tak berbanding lurus dengan penurunan angka pengangguran.

Seperti diketahui, kendati tingkat pengangguran kini menyentuh 4,1% atau titik terendah sejak krisis 2008/2009, laju pertumbuhan upah hanya bergerak pada kisaran 2,5%-2,9% selama setahun terakhir.

Fakta itu ditakutkan akan membuat laju infl asi gagal mencapai target 2%. Sementara itu, Dana Moneter Intenasional (IMF) dalam laporan yang disiapkan untuk WEF 2018 menyebutkan, reformasi pajak AS akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu setidaknya tercermin dari direvisi naiknya proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PBD) AS pada 2018 dan 2019.

IMF dalam laporan WEO Januari 2018 menyebutkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut akan mencapai 2,7% pada 2018 dan 2,5% pada 2019. Proyeksi tersebut masing-masing direvisi naik 0,4% dan 0,6% dari perkiraan Oktober.

“Tetapi, perombakan pajak itu efeknya akan hilang pada 2022, atau setelah pemangkasan pajak individual berakhir masa berlakunya. Pada saat itu pula AS diharuskan menekan defisit anggarannya akibat kebijakan pajaknya,” tulis IMF.

CEO Barclays Plc. Jes Staley mengatakan langkah berani AS tersebut akan menimbulkan iklim kompetisi dalam penentuan tarif pajak secara global.

Senada, Michael Corbat dari Citigroup Inc. mengatakan bahwa terdapat peluang negara-negara lain akan ikut memangkas tarif pajaknya agar dapat bersaing merebut minat investor dan perusahaan global.

Adapun, Donald Trump dijadwalkan memberikan pidato pada hari terakhir konferensi WEF 2018 yakni pada 26 Januari. Trump pun telah menyatakan diri untuk hadir dalam konferensi tahunan yang mempertemukan para pebisnis dan pejabat negara dari seluruh dunia tersebut.

Dalam pertemuan ini, Trump diharapkan mampu menjelaskan kebijakan-kebijakannya selama ini, seperti “America First” dan sejumlah kebijakan ekonomi lainnya seperti energi dan lingkungan hidup.

Bisnis Indonesia


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP

Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.
dari server baru