Baru Menjabat, Dirjen Pajak Bimo Masih Pelajari Sistem Coretax
JAKARTA. Direktur Jenderal Pajak yang baru, Bimo Wijayanto, akhirnya angkat bicara soal perkembangan sistem perpajakan terbaru, Coretax. Ia mengaku masih dalam tahap mempelajari sistem tersebut secara menyeluruh, sesuai arahan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Belum selesai. Itu butuh seminggulah one-on-one untuk Coretax. Tapi paling tidak kita memanfaatkan kesempatan detention period sampai Desember," ujar Bimo kepada wartawan di Gedung DPR RI, Selasa (27/5/2025), seperti dikutip dari cnbcindonesia.com.
Bimo juga mengatakan bahwa Sri Mulyani telah memintanya untuk memetakan berbagai persoalan yang masih tertunda di Ditjen Pajak. Ia menegaskan bahwa dalam satu bulan ke depan, dirinya akan fokus mengidentifikasi isu-isu strategis sebelum menggelar konferensi pers dengan penjelasan yang lebih tematik dan komprehensif.
"Ibu Menteri Keuangan meminta saya satu bulan ini untuk betul-betul mapping semua pending matters, strategic issues. Kemudian nanti akan saya adakan press briefing yang lengkap, tematik gitu ya," ujarnya.
Dalam hal arah kebijakan reformasi pajak, Bimo menegaskan bahwa integrasi menjadi kata kunci. Fokus utama reformasi mencakup integrasi data, sistem, sumber daya manusia (SDM), dan kelembagaan.
"Dari konsultasi kami kepada Presiden, setidaknya ada tiga hal. Kata kuncinya integrated. Jadi integrity data, integrity system, integrity human capital kita, sama integrity institusi kita. Jadi sementara itu," jelas Bimo.
Sebagai informasi, dari total 21 isu dalam implementasi sistem Coretax, sudah ada tiga yang berhasil diselesaikan, yaitu pada aspek business intelligence, knowledge management, dan pengelolaan data dari pihak ketiga. (KEN)
