News

Penerimaan Pajak dari Sektor Manufaktur Membaik



Penerimaan Pajak dari Sektor Manufaktur Membaik

JAKARTA. Kinerja penerimaan pajak dari sektor manufaktur terus menunjukkan pertumbuhan. Pemerintah meyakini angka ini mengonfirmasi bahwa kontribusi manufaktur dalam perekonomian juga akan berangsur membaik.

Data Ditjen Pajak pada kuartal I/2018 menunjukkan realisasi penerimaan pajak dari sektor tersebut Rp63,91 triliun atau 16,72% dari periode yang sama tahun lalu. Kontribusi sektor manufaktur terhadap penerimaan pajak kuartal I/2018 mencapai 28,1% atau yang paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya.

Jika menilik realisasi pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur pada kuartal I/2017, pertumbuhan penerimaan pajak sektor tersebut hanya 8,3%.

Jika dilihat secara keseluruhan tahun, pertumbuhan pajak sektor manufaktur (netto) tahun lalu sekitar 17,1% atau lebih tinggi dibandingkan dengan 2016 yang hanya 1,2%. Kontribusi penerimaan dari manufaktur pada tahun lalu mencapai 31,8%.

Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan, jika menggunakan basis tahun lalu, kontribusi sektor manufaktur ke penerimaan pajak tersebut sejalan dengan kontribusinya ke produk domestik bruto (PDB). Kontribusi manufaktur ke PDB mencapai 20,1% atau sekitar 1/5, sedangkan kontribusi ke penerimaan pajak untuk kuartal I/2018 mencapai 28,1%.

“Jadi lebih banyak mereka membayar pajak, banyak komponen-komponen di sektor itu yang membayar pajak," kata Robert, Senin (16/4).

Ekonom Indef Eko Listianto mengatakan, pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur lebih banyak dipengaruhi oleh perbaikan dari sisi administrasi pajak misalnya efek implementasi pengampunan pajak dan perbaikan dari sistem pelaporannya.

"Jadi masih sangat terlalu dini jika menganggap manufaktur tumbuh karena penerimaan pajak dari sektor ini mengalami pertumbuhan," kata Eko, Selasa (17/4).

Perbaikan administrasi, lanjut Eko, ini sejalan dengan meningkatnya kepatuhan wajib pajak yang dibuktikan dengan pertumbuhan realisasi pelaporan surat pemberitahuan atau SPT. Dengan demikian, momentum perbaikan dari sisi ini sedikit banyak mempengaruhi penerimaan pajak, termasuk di sektor manufaktur.

Menurutnya, untuk mengukur kinerja manufaktur tak hanya dari besaran kontribusinya ke penerimaan pajak, melainkan perlu mengkaji dari sisi daya beli atau serapan kredit dari perbankan ke sektor tersebut.

"Kredit masih rendah, kuncinya sebenarnya di daya beli. Apalagi konsumen produk manufaktur sebagian besar domestik, kalaupun di ekspor itu hanya sebagian kecil saja," jelasnya.

Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak, mengatakan bahwa untuk mengukur kinerja sektor manufaktur sebenarnya bisa dianalisa dari realisasi jenis pajaknya. PPN impor misalnya, jenis pajak ini mengalami pertumbuhan sebesar 21,56%, penerimaan PPN impor ini juga berasal dari bahan baku sektor manufaktur.

"Ini sinkron dengan target meningkatnya pajak dari sektor perdagangan yang merupakan kelanjutan dari manufaktur," kata Yoga.

Sesuai laporan realisasi APBN 2018, sejalan dengan pertumbuhan setoran pajak dari sektor manufaktur, penerimaan pajak dari sektor perdagangan juga mengalami pertumbuhan sebesar 28,64% atau dengan realisasi penerimaan pajaknya sebesar Rp53,1 triliun. Kontribusi perdagangan ke penerimaan pajak sebesar 23,3% atau di bawah manufaktur.

Yoga juga menjelaskan, data pertumbuhan penerimaan pajak tersebut juga sekaligus menegaskan bahwa disamping perbaikan administrasi, pertumbuhan sektor manufaktur ini juga relatif baik dibandingkan dengan sektor lainnya. "Kecuali membandingkannya dengan pertambangan yang sedang booming komoditas," ujarnya.

Bisnis Indonesia


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP

Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.
dari server baru