Realisasi Penerimaan Pajak Memburuk
JAKARTA. Penerimaan pajak hingga akhir Juli 2019 kembali menunjukan performa yang buruk. Dengan nilai nominal penerimaan pajak sebesar Rp 705,59 triliun telah terjadi pelambatan pertumbuhan.
Pertumbuhan penerimaan pajak pada Juli 2019 dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2018 sebesar 2,68%. Nilai itu lebih rendah dari pertumbuhan tahunan pada bulan Juni yang tercatat sebesar 3,75%. Begitu juga jika dibandingkan pertumbuhan penerimaan tahun ini dengan pertumbuhan pada periode yang sama di tahun 2018 yang tercatat sebesar 14,36%.
Baca Juga: Percepat Restitusi, Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah Bertambah
Menurut pemerintah kinerja buruk ini tidak lepas dari pengaruh tingginya pencairan restitusi, sehingga berdampak pada rendahnya realisasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Hingga Juli 2019, penerimaan PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mengalami pertumbuhan negatif sebesar -4,55%. Padahal kontribusi PPN dan PPnBM terhadap total penerimaan pajak cukup signifikan yaitu, 35,54%.
Sementara itu, beberapa jenis pajak lainnya mampu mencatatakn pertumbuhan positif, seperti Pajak Penghasilan (PPh) Migas yang tumbuh 5,27%. Berbeda dengan PPh Non Migas yang justru tumbuh negatif -1,84%.
Baca Juga: Sepakbola, Pajak, dan Momentum Comeback DJP
Jika dilihat berdasarkan sektor industri, ada dua sektor yang mengalami pertumbuhan negatif, yaitu industri pengolahan sebesar -4,3% dan pertambangan sebesar -12,3%. Sektor-sektor lainnya mengalami pertumbuhan positif, seperti perdagangan tumbuh 1,8%, jasa keuangan 7%, konstruksi dan real estat 1,5% dan sektor transportasi dan pergudangan tumbuh signifikan 20%.
Bulan | Pertumbuhan | ||
2019 | 2018 | 2017 | |
Januari | 8,82% | 11,17% | 6,01% |
Februari | 4,66% | 13,48% | 7,31% |
Maret | 1,82% | 9,94% | 17,86% |
April | 1,02% | 10,89% | 16,97% |
Mei | 2,43% | 14,13% | 16,04% |
Juni | 3,75% | 13,99% | 10,74% |
Juli | 2,68% | 14,36% | 12,50% |
Agustus | 16,52% | 10,18% | |
September | 16,87% | -2,84% | |
Oktober | 17,64% | -0,17% | |
November | 15,35% | 2,39% | |
Desember | 14,33% | 3,80% |
Kejar PPh Karyawan dan Orang Kaya
Dengan pencapaian ini, maka pemerintah dituntut untuk melakukan extra effort agar shortfall penerimaan pajak tidak melebar. Salah satu strategi yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan mengoptimalkan penerimaan Pajak Penghasilan karyawan dan orang kaya.
Hal itu berdasarkan realisasi hingga Juli, kontribusi PPh karyawan tercatat sebesar 13%, sementara kontribusi PPh orang kaya tercatat 1,2% dari total penerimaan pajak.
Realisasi PPh Non Migas | |||
Jenis Pajak | Realisasi | Pertumbuhan | |
PPh Pasal 21 | 91,56 | 12,31% | |
PPh Pasal 22 | 9,97 | 8,07% | |
PPh Pasal 25/29 | 147,7 | 1,70% | |
Badan | 8,5 | 15,90% | |
Orang Pribadi | 139,19 | 0,94% | |
PPh Final | 65,28 | 4,52% | |
PPN Dalam Negeri | 149,93 | -4,68% | |
Pajak atas Impor | 136,39 | -2,99% | |
PPh 22 Impor | 32,39 | 1,20% | |
PPN Impor | 97,28 | -4,52% | |
PPnBM Impor | 2,63 | 5,34% | |
sumber: APBN Kita |