Bakrie incar dana US$150 juta Bursa pantau kisruh pajak Bumi
JAKARTA: PT Bakrie & Brothers Tbk, perusahaan induk yang dikendalikan keluarga Bakrie, mengincar dana US$100 juta-US$150 juta dari dua pemodal institusi di Dubai dan Abu Dhabi.
Pada saat bersamaan, PT Bursa Efek Indonesia terus memantau perkembangan kisruh kasus pajak emiten paling likuid di bursa, yakni PT Bumi Resources Tbk, yang nilainya tergolong materiel, Rp2,1 triliun.
Satu manajer investasi asing yang terlibat dalam penjajakan dana tersebut mengatakan kedua pemodal asing itu telah merespons penawaran investasi khususnya pada beberapa proyek infrastruktur Grup Bakrie.
"Investor dari Dubai adalah perusahaan swasta, sedangkan yang dari Abu Dhabi adalah perusahaan pengelola dana.
Mereka diharapkan bisa menandatangani nota kesepahaman dalam 3 bulan ke depan, dan closing sebelum akhir tahun," ujarnya kepada Bisnis, kemarin.
Managing Director sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar dan Chief Financial Officer (CFO) Eddy Soeparno yang dikonfirmasi atas informasi ini mengaku belum bisa mengomentari pernyataan tersebut.
Akhir pekan lalu, perusahaan investasi strategis dengan kode saham BNBR itu menjajaki permintaan investor dari Timur Tengah yang ingin menanamkan modal di sektor infrastruktur Indonesia yang profil pendapatannya stabil, khususnya pipanisasi migas, pembangkit listrik dan jalan tol.
Bobby Gafur Umar mengatakan BNBR kini melakukan pembicaraan dengan investor swasta dan sebuah sovereign fund di kawasan Teluk yang bermaksud melakukan investasi di Indonesia.
"Kami berharap beberapa bulan ke depan, pembahasan pendanaan ini dapat membuahkan hasil konkret," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis awal pekan ini.
Dari perdagangan kemarin, informasi mengenai penjajakan investasi investor Timur Tengah untuk proyek infrastruktur itu sendiri telah mengangkat harga saham PT Bakrieland Development Tbk.
BisnisIndonesia.com
http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A02&cdate=17-FEB-2010&inw_id=719212