KEPATUHAN FORMAL PAJAK: Penyampaian SPT Baru 69,03%
JAKARTA, Bisnis Indonesia. Realisasi kepatuhan formal wajib pajak (WP) diprediksi tak seatraktif kepatuhan materiil WP yang bisa diukur dari pertumbuhan penerimaan pajak yang per September 2018 tumbuh 16,5%.
Kepatuhan formal WP merupakan realisasi dari penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan, sedangkan kepatuhan materiil adalah realisasi dari pembayaran pajak.
Data Ditjen Pajak menunjukkan, realisasi kepatuhan formal sampai pekan kemarin sebanyak 12,15 juta atau 69,03% dari target yang dipatok sebesar 17,6 juta WP. Angka ini naik tipis dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebanyak 12,05 juta.
Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama menjelaskan, meski ada risiko tumbuh lebih rendah, otoritas pajak memastikan tengah berupaya meningkatkan kepatuhan formal WP. Dia juga menyebutkan bahwa bagi Ditjen Pajak meningkatkan kepatuhan WP bukan merupakan sebuah opsi, melainkan keharusan.
"Berbagai langkah sudah dan akan kita tempuh. Pembinaan dan edukasi dilakukan terus, disertai pengawasan terhadap kepatuhan WP dan penegakan hukum yang terukur bagi WP yang menolak untuk patuh," kata Yoga kepada Bisnis, Minggu (28/10).
Kendati demikian, Yoga juga mengonfirmasi bahwa walau kepatuhan diyakini tetap tumbuh untuk tahun ini, tetapi pertumbuhan kepatuhan formal tampaknya belum sebaik kepatuhan materiil (penerimaan pajak).
Adapun dalam kurun 5 tahun belakangan, rata-rata rasio kepatuhan formal WP hanya berada pada angka 64,3%. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada celah bagi otoritas pajak untuk meningkatkan kepatuhan WP dari aspek formalnya.
Apalagi jika dilihat berdasarkan komposisinya, dengan mengambil sampel data pada pertengahan September, rata-rata rasio masing WP masih di bawah 70%, WP badan rata-rata 56,4%, WP OP nonkaryawan 43,8%, dan WP OP karyawan rata-rata 68%.
