Lima Jurus Memudahkan Bisnis di Asia Pasifik
SINGAPURA, Para pemimpin 21 negara anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC menekankan lima hal untuk menjamin iklim usaha di kawasan semakin mudah.
Kelima faktor itu adalah kemudahan saat memulai bisnis, kemudahan mendapatkan kredit usaha, kemudahan perdagangan antar batas wilayah negara, kekuatan kontrak, dan upaya untuk berdamai dengan perijinan. Kelima hal itu merupakan lima isu yang menjadi prioritas dalam reformasi iklim usaha di kawasan ini.
"Kelimanya ditekankan oleh Dewan Penasihat APEC sejak awal tahun ini. Dengan reformasi pada kelima hal itu, kami memastikan akan banyak hambatan yang bisa dipangkas," ungkap Deputi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Singapura, Teo Chee Hean dalam Gala Dinner khusus untuk Dewan Penasehat APEC (ABAC) di Singapura, Selasa (10/11) malam.
Menurut dia, cara untuk membuat kemudahan bagi pelaku bisnis adalah memangkas berbagai hambatan yang ada di setiap negara anggota APEC. Hambatan itu kerap muncul dalam bentuk regulasi yang tidak lumrah, sehingga menekan potensi bisnis yang seharusnya muncul.
"Sebagai respon atas tuntutan itu, kami (pemimpin negara anggota APEC) telah memfokuskan diri pada reformasi regulasi di sepanjang tahun ini. Melalui Rencana Kerja Kemudahan Berbisnis, kami berharap untuk membuat perijinan yang lebih murah, lebih cepat, dan lebih mudah dengan menghapus aturan dan prosedur yang tidak tepat," ujar Hean.
Bank Dunia Para pemimpin APEC menggunakan ukuran yang dibuat oleh Bank Dunia dalam menetapkan setiap reformasi yang perlu dilakukan di setiap negara anggotanya. Ukuran ini kerap dilaporkan Bank Dunia dalam dokumen World Bank Doing Business Report setiap tahunnya.
Laporan World Bank Doing Business ini begitu detail karena mengungkap berbagai hal yang memang dialami pelaku bisnis. "Misalnya, berapa hari diperlukan untuk menyusun sebuah bisnis baru, lalu berapa banyak kertas yang diperlukan pada saat menyiapkan perijinan untuk membangun sebuah bangunan, hingga berapa besar biaya untuk mengekspor barang setiap kontainernya," kata Hean.
Atas dasar itu, APEC menetapkan sebuah program khusus yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pelaku bisnis yang baru memulai usahanya. Dalam program ini, negara yang sudah berhasil, biasa disebut Para Pemenang Ekonomi, akan menolong negara pelaku usaha lain yang berjuang untuk berhasil.
Sebagai contoh, Singapura akan menjadi pemenang dalam membuat Konstruksi Perijinan Usaha yang dipermudah. "Kami akan bekerja dengan negara lain untuk memangkas ongkos memulai usaha. Upaya ini pada akhirnya akan membuka lapangan kerja baru di kawasan," cetus Hean.
KOMPAS.com
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/11/0756008/lima.jurus.memudahkan.bisnis.di.asia.pasifik