News

Pendapatan Asuransi Jiwa Naik 69 Persen



Pendapatan Asuransi Jiwa Naik 69 Persen

JAKARTA, Pendapatan industri asuransi jiwa nasional hingga triwulan III-2009 mencapai Rp 61,95 triliun. Jumlah tersebut meningkat 69 persen dibandingkan total pendapatan periode yang sama 2008, yang hanya Rp 36,6 triliun.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Evelina F Pietruschka, Kamis (10/12), mengatakan, pendapatan tersebut merupakan total pendapatan 41 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertumbuhan pendapatan yang signifikan itu ditopang kenaikan pendapatan premi dan nonpremi.

Pendapatan premi pada periode ini tercatat Rp 43,3 triliun atau tumbuh 14,4 persen dibandingkan periode yang sama 2008. Menurut Evelina, pertumbuhan pendapatan premi menunjukkan meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk mengasuransikan diri dan keluarganya.

Adapun pendapatan nonpremi berupa pendapatan dari klaim pre asuransi Rp 442 miliar, pendapatan lain-lain Rp 566 miliar, dan pendapatan dari hasil investasi Rp 17,5 triliun.

Pendapatan investasi itu, kata Evelina, melonjak 956 persen dibanding triwulan III-2008 yang hanya Rp 2 triliun. Peningkatan pendapatan investasi ini sebagian besar dipengaruhi peningkatan harga saham di pasar modal Indonesia.

Terkait investasi, Direktur Eksekutif AAJI Stephen B Juwono menjelaskan, nilai investasi industri asuransi jiwa anggota AAJI hingga triwulan III-2009 tercatat Rp 123 triliun atau meningkat 35,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2008. Sekitar 70 persen dari investasi tersebut ditempatkan pada surat berharga dan reksa dana.

Adapun sisanya diinvestasikan pada deposito berjangka, surat pengakuan utang, Sertifikat Bank Indonesia, bangunan dan tanah untuk investasi, SPBU, serta bentuk investasi lainnya.

Seiring dengan kenaikan pendapatan dan hasil investasi, menurut Stephen, aset industri asuransi jiwa nasional juga naik signifikan.

Jika pada akhir tahun 2008 total aset industri asuransi jiwa nasional anjlok hingga di bawah Rp 100 triliun, pada triwulan III-2009 tercatat Rp 123 triliun.

Menurut Evelina, pada tahun 2015 industri asuransi jiwa nasional diperkirakan akan memiliki aset hingga Rp 500 triliun. Aset itu diyakini dapat tercapai jika rata-rata pertumbuhan kinerja keuangan asuransi jiwa nasional di atas 30 persen per tahun.

”Kalau sekarang terlihat bahwa pertumbuhan industri asuransi itu di atas 30 persen per tahun, target aset pada tahun 2015 itu sangat realistis untuk dicapai,” kata Evelina.

Target tersebut, lanjut Evelina, dapat dicapai bila faktor pendukung dapat diciptakan, seperti insentif pajak pemegang polis, faktor politik yang panas bisa diredam cepat, dan pertumbuhan ekonomi berjalan baik.

Hingga triwulan III-2009 total klaim yang dibayarkan asuransi jiwa nasional tercatat Rp 26,46 triliun atau meningkat 18,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2008.

Klaim tersebut meliputi klaim meninggal dunia sebesar Rp 2 triliun, klaim atas polis yang ditebus Rp 9,71 triliun, klaim atas polis yang berakhir masa kontraknya Rp 4,17 triliun, dan klaim lain-lain sebesar Rp 10,2 triliun.

KOMPAS.com

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/12/11/06255923/pendapatan.asuransi.jiwa.naik.69.persen


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP

Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.
dari server baru