Penjualan Ritel AS Naik, Didukung Harga Energi

Jakarta, Kompas.com - Inflasi konsumen di Amerika Serikat naik di bulan Agustus. Bersamaan dengan itu, penjualan ritel AS naik untuk kedua bulan berturut-turut di bulan Agustus, terdorong oleh otomotif dan tingginya harga bensin, mengacu pada pertumbuhan ekonomi yang moderat di kuartal ketiga.

Menurut riset Monex Investindo Futures, kenaikan inflasi ini paling banyak dalam tiga tahun setelah harga bensin melonjak. Namun hanya ada sedikit sinyal bahwa tekanan inflasi bertambah, yang akan membiarkan Federal Reserve tetap melonggarkan kebijakannya.

Indeks harga konsumen naik 0,6 persen bulan lalu setelah flat di bulan Juli, menurut Departemen Tenaga Kerja, Jumat (14/9/2012).. Itu merupakan kenaikan pertama dalam lima bulan, dan sedikit di atas ekspektasi ekonom unutk kenaikan sebesar 0,5 persen.

Harga bensin yang mencetak kenaikan terbesar sejak Juni 2009, mencakup sekitar 80 persen dari kenaikan inflasi tingkat konsumen bulan lalu.

Bagaimanapun, tekanan inflasi saat ini cukup lunak. CPI inti naik sebanyak 0,1 persen untuk dua bulan berturut-turut. Kondisi itu sempat menekan indeks Dow Jones, namun bursa saham AS ditutup menguat untuk empat sesi berturut-turut pada di akhir pekan lalu, mencetak kenaikan tajam untuk pekan kedua. Ini seiring Wall Street merayakan keputusan Federal Reserve untuk merilis stimulus moneter tambahan.

Bursa saham sempat terkoreksi pasca agensi rating Egan-Jones memangkas rating kredit AS menjadi AA-minus dari AA, namun kemudian berhasil pulih kembali.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/09/17/0851099/Penjualan.Ritel.AS.Naik.Didukung.Harga.Energi