Perdagangan Bebas Asia-Pasifik, Butuh tapi Sulit
SINGAPURA, Upaya untuk membuka pasar antarnegara di kawasan Asia Pasifik melalui program Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik (FTAAP) masih harus menghadapi berbagai kendala. Untuk mewujudkan FTAAP butuh upaya tambahan dan komitmen penuh dari komunitas bisnis di kawasan.
"Kami akan terus melangkah untuk mewujudkan FTAAP, tetapi ini tidak bisa diwujudkan dalam semalam. Butuh dorongan sangat kuat dari komunitas bisnis," ujar Deputi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Singapura Teo Chee Hean dalam Gala Dinner khusus untuk Dewan Penasehat APEC (ABAC) di Singapura, Selasa (10/11) malam.
FTAAP menjadi sebuah keharusan karena program ini merupakan salah satu obat untuk mencegah proteksionisme yang sempit.
Hingga saat ini, para Pejabat Senior (setara wakil menteri atau deputi) dari 21 negara anggota APEC mulai menyusun kebijakan yang detail untuk meruntuhkan berbagai hambatan yang memperlambat terwujudnya FTAAP.
Sebuah perjanjian perdagangan bebas di Asia Pasifik dipercaya bisa menghapus ongkos untuk berbisnis. Namun, ada satu masalah besar yang perlu diselesaikan, yakni membuat sebuah aturan menyeluruh yang bisa mempersatukan kawasan Asia Pasifik.
"Proses menuju FTAAP akan berevolusi yang merefleksikan perubahan kondisi politik dan ekonomi di kawasan. Namun, kami secara konstan mengingatkan, perlunya percepatan evolusi itu," ujar Hean.
KOMPAS.com
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/11/08354394/perdagangan.bebas.asia-pasifik.butuh.tapi.sulit