Tayang di Jurnal IBFD, Profesional MUC Ulas Soal Corresponding Adjustment di Indonesia
JAKARTA. Komitmen Indonesia dalam menjalankan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) Action 13 sesuai standar yang berlaku menjadi sorotan profesional MUC Consulting.
Dalam artikelnya yang berjudul “Corresponding Adjustment on Domestic Transfer Pricing Assessment in Indonesia,” Manager Transfer Pricing MUC Consulting Meiliana menilai bahwa transaksi afiliasi domestik berpotensi menimbulkan pajak berganda.
Artikel yang tayang di Journal of the International Bureau of Fiscal Documentation (IBFD) tersebut menjelaskan bahwa potensi pajak berganda dapat muncul terutama bila penyesuaian harga transfer tidak disertai dengan mekanisme corresponding adjustment yang memadai.
Sebetulnya, di dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 172 Tahun 2023, pemerintah telah memperkenalkan domestic corresponding adjustment.
Sementara bagi wajib pajak, kebijakan ini dapat mempermudah pengelolaan laba antar entitas, mengurangi risiko pajak berganda (double taxation), dan mendukung alokasi laba yang lebih proporsional.
Sementara bagi otoritas pajak, mekanisme ini menjadi alternatif penyelesaian sengketa yang lebih efisien. Adapun menurut Meiliana, terdapat berbagai tantangan dan keterbatasan dalam mengimplementasikannya.
Sebagai informasi, artikel yang dipublikasikan pada 29 September 2025 ini ditulis oleh Meiliana bersama Maria R.U.D. Tambunan, yang merupakan dosen di Fakultas Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia (FIA UI).
IBFD merupakan institusi nirlaba global yang independen dan berfokus pada kajian perpajakan internasional. Karenanya, IBFD dipercaya sebagai rujukan profesional pajak di seluruh dunia untuk mendapatkan kajian dan hasil riset yang berkualitas. (ASP)
