Perkuat Kompetensi, MUC Consulting Gelar FGD Pajak Minimum Global
JAKARTA. Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat kompetensi konsultan pajak menghadapi tantangan perpajakan global, MUC Consulting menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Global Minimum Tax (GMT) sesuai PMK 136 Tahun 2024 pada Selasa (22/10). Acara yang digelar di Gedung MUC Consulting ini menghadirkan International Tax Analyst Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Johannes Glorinus Saragih serta Head of Pillar Two Tax Advisory Services MUC Consulting Nendi Bahtiar. Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 konsultan pajak dari berbagai divisi di MUC Consulting.
Dalam kesempatan tersebut, Johannes yang juga merupakan Pemeriksa Pajak-Kebijakan Strategis, Direktorat Perpajakan Internasional menyampaikan paparan komprehensif terkait implementasi Global Minimum Tax (GMT), serta urgensi kesiapan perusahaan dan konsultan pajak dalam menghadapi perubahan lanskap perpajakan global. Lewat pemaparannya, dia menekankan bahwa penerapan aturan ini tidak hanya soal pemenuhan kewajiban pajak, tetapi juga strategi kepatuhan yang akan memengaruhi struktur bisnis multinasional.
Diskusi berjalan secara interaktif dengan sejumlah pertanyaan dari peserta terkait tantangan penerapan GMT, khususnya aspek perhitungan dan pelaporan yang dinilai cukup kompleks bagi perusahaan. Dalam FGD, pembahasan juga difokuskan pada identifikasi perusahaan yang masuk dalam cakupan GMT serta pemahaman mekanisme pemajakan seperti Income Inclusion Rule (IIR), Undertaxed Payments Rule (UTPR), dan Domestic Minimum Top-up Tax (DMTT).
Selain itu, dibahas pula perhitungan dan alokasi pajak tambahan (top up tax), serta tenggat waktu dan jenis pelaporan yang wajib dipenuhi oleh Wajib Pajak (WP) untuk memastikan kepatuhan terhadap standar internasional.
Forum ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman teknis terkait regulasi GMT sekaligus mampu menerjemahkan aturan tersebut menjadi panduan yang mudah dipahami dan aplikatif bagi WP.
Melalui FGD ini, MUC Consulting semakin menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis DJP dalam mengedukasi WP dan mendorong budaya kepatuhan sejak dini. Penguatan kompetensi internal menjadi langkah penting agar konsultan pajak mampu memberikan solusi yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan Wajib Pajak di era perpajakan global yang dinamis. (KEN)
