News

Meneg BUMN: Antam Bukan Batal



Meneg BUMN: Antam Bukan Batal

JAKARTA,  Proses divestasi 31 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) kembali berujung kisruh. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengurungkan niat membeli saham perusahaan tambang itu.

Alwin Syah Loebis, Direktur Utama Antam, mengaku pihaknya ingin mendapatkan minimal 15,5 persen saham Newmont atau setara 50 persen saham yang hendak dilepas NNT sebagai jatah divestasi 2006-2010. Tapi, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai pemimpin konsorsium, hanya memberi jatah bagi Antam sebesar 37,5 persen saham divestasi NNT.

Ini berarti Antam hanya kebagian 11,63 persen saham, sama persis dengan porsi PT Multicapital. anak usaha PT Bumi Resources Tbk, yang menjadi penyandang dana Pemerintah Daerah NTB dalam divestasi ini. Nah, di mata Antam, pembagian kue seperti itu tak menarik.

"Tidak mendatangkan nilai komersial," kata Alwin.

Namun, agaknya keputusan tak sepenuhnya berada di tangan Antam. Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menegaskan, Antam belum membatalkan keikutsertaan dalam konsorsium. "Bukan batal, saat ini, antara Antam dan Pemda belum sepakat mengenai formula konsorsium itu," ujar dia, kemarin.

Mustafa mengaku akan bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membahas kemungkinan negosiasi ulang antara Antam dengan konsorsium. Kendati Antam memiliki kajian internal, menurut Mustafa, pemerintah pusat tetap lebih kompeten memutuskan masalah ini.

Andai Antam benar-benar mundur, Multicapital berpeluang mendapat jatah saham divestasi NNT lebih gede. Anak usaha Bumi ini bisa memperoleh 75 persen dari 14 persen saham divestasi NNT periode 2008 dan 2009. Selain itu, dia juga bisa kebagian 75 persen dari 10 persen saham divestasi Newmont periode 2006-2007.

Dengan kata lain, Multicapital bakal mengempit 18 persen saham Newmont, sedangkan pemerintah daerah NTB sebanyak 6 persen. Sisanya, 7 persen saham Newmont, baru akan didivestasi tahun depan.

Peluang Multicapital menambah kepemilikan saham di Newmont itu langsung menggerakkan harga saham-saham Grup Bakrie di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Harga saham BUMI melambung setinggi 12,79 persen menjadi Rp 2.425 per saham.

Dileep Srivastava, Senior Vice President Hubungan Investor BUMI, menolak berkomentar mengenai masalah tersebut. "Sebaiknya tanyakan kepada Multicapital," tukas dia kepada KONTAN.

Persoalannya sekarang, dari mana Bakrie mendapatkan 845,64 juta dollar AS untuk mendanai pembelian ini? "Bakrie sedang ribut soal itu," bisik seorang sumber.

KOMPAS.com

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/12/08382734/meneg.bumn.antam.bukan.batal


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP

Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.
dari server baru