News

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat di Kuartal I 2025



Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat di Kuartal I 2025

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang kuartal I 2025, perekonomian Indonesia hanya tumbuh sebesar 4,87% dari periode yang sama tahun 2024 (year on year). 

Tingkat pertumbuhan ini mengalami pelambatan atau lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 yang sebesar 5,11%. Bahkan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yaitu kuartal IV 2025 yang sebesar 5,02% menunjukkan pelambatan.

Pelambatan terjadi di hampir semua komponen pembentuk Produk Domestik Bruto, termasuk pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pada kuartal I 2024 pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,91%, kemudian pada kuartal IV 2024 4,98%. Namun, pada kuartal I 2025 pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,89%.

Begitu pun dengan komponen pengeluaran konsumsi LNPR, konsumsi pemerintah serta pembentukan modal tetap bruto atau investasi. Sementara untuk ekspor dan impor hanya melambat dari kuartal IV 2024.

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha

Kemudian, berdasarkan lapangan usaha, industri manufaktur masih menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,93%. Industri dengan sumber pertumbuhan terbesar kedua yaitu perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,66% serta diikuti sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,53%.

Sebagai informasi, perekonomian Indonesia tersebut dihitung menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku dan harga konstan. Untuk PDB atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp5.665,9 triliun, sementara berdasarkan harga konstan sebesar Rp3.264,5 triliun.

Ekonomi Melambat di Tengah Ketidakpastian Global

Pemerintah menilai, meski mengalami pelambatan perekonomian Indonesia di kuartal I masih baik. Pasalnya, meski di tengah ketidakpastian global perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh positif.

Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga melihat daya beli masyarakat masih tetap terjaga, sehingga masih mencatatkan pertumbuhan 4,89%. 

"Daya beli masyarakat yang tetap terjaga didukung berbagai insentif pemerintah melalui pemberian THR dan berbagai stimulus fiskal," ujar Sri Mulyani sebagaimana dikutip dari pernyataan tertulisnya.

Meski demikian, pemerintah mengungkapkan tantangan yang dihadapi pemerintah ke depan masih cukup besar. Dinamika perekonomian global masih sangat menantang dan tidak mudah. (ASP)


Global Recognition
Global Recognition | Word Tax     Global Recognition | Word TP

Contact Us

Jakarta
MUC Building
Jl. TB Simatupang 15
Jakarta Selatan 12530

+6221-788-37-111 (Hunting)

+6221-788-37-666 (Fax)

Surabaya
Graha Pena 15th floor
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60231

Subscribe

For more updates and information, drop us an email or phone number.



© 2020. PT Multi Utama Consultindo. All Rights Reserved.
dari server baru