Melambat, Pertumbuhan Ekonomi 2024 Sebesar 5,03%

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia yang dikur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03%.
Jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang sebesar 5,05%, tingkat pertumbuhan pada tahun 2024 ini mengalami pelambatan.
Dari sisi produksi, pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya, yaitu 9,80%. Adapun industri pengolahan hanya tumbuh 4,43%.
Kemudian sektor perdagangan, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,86%, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 0,67%, sektor konstruksi tumbuh 7,02%.
Selanjutnya, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 8,56%, sektor jasa lainnya tumbuh 9,80%, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 8,11% dan sektor lainnya tumbuh 5,20%.
Komponen Pertumbuhan
Sementara di sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit (LNPRT), yaitu sebesar 12,48%.
Adapun komponen konsumsi rumah tangga mencatatkan pertumbuhan 4,94%, konsumsi pemerintah 6,61%, pembentukan modal tetap bruto atau investasi tumbuh 4,61%, serta ekspor dan impor masing-masing tumbuh 6,51% dan 7,95%.
Faktor Penghambat Pertumbuhan
Mengutip cnbcIndonesia.com, pelambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 disebabkan karena menurunnya net ekspor Indonesia dibanding tahun lalu. Artinya, terjadi pertumbuhan kinerja impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspor.
Nilai PDB net ekspor atas dasar harga berlaku tahun 2024, atau nilai PDB atas dasar harga berlaku ekspor dikurang PBD atas dasar harga berlaku impor, tercatat sebesar Rp Rp 513,7 triliun.
Sedangkan PDB net ekspor atas dasar harga berlaku Indonesia di tahun 2023 tercatat sebesar Rp 514,36 triliun.
Kepala Plt BPS Amalia Adininggar Dwiastuti mengatakan, karena net ekspornya lebih kecil, maka sumbangan terhadap pertumbuhan ekonominya terlihat negatif 0,01%. "Ini salah satu faktor yang menahan dari pertumbuhan lebih tinggi," ujar Amalia.
Pertumbuhan Stagnan
Dengan catatan pertumbuhan sebesar 5,03% di tahun 2024, menunjukkan bahwa tren pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir stagnan di kisaran 5%.
Dalam sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di tahun 2022 sebesar 5,31%. Sementara pertumbuhan terendah terjadi di tahun 2020, yaitu sebesar -2,07%. (ASP)