Berlaku Untuk Seluruh PKP, DJP Aktifkan Kembali Aplikasi e-Faktur

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengaktifkan kembali aplikasi pembuatan faktur pajak e-Faktur Client Desktop dan e-Faktur Host-to-Host yang disediakan Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan (PJAP), bagi seluruh Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Hal itu tertuang di dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-54/PJ/2025 yang terbit dan mulai berlaku sejak 12 Februari 2025. Tujuannya, untuk memberikan kemudahan PKP dalam membuat faktur pajak.
Sebelumnya, DJP telah memperbolehkan penggunaan e-Faktur untuk PKP tertentu, yaitu yang menerbitkan minimal 10.000 faktur pajak per bulan, sebagaimana yang diaur di dalam KEP-24/PJ/2025. Sehingga, dengan KEP-54/PJ/2025 seluruh PKP bisa menggunakan e-Faktur.
Baca Juga: Beri Fleksibilitas, DJP Berlakukan e-Faktur Desktop dan e-Nofa Selain Coretax
Pengecualian Penggunaan e-Faktur
Namun demikian, sebagaimana yang dijelaskan DJP di dalam Keterangan Tertulisnya Nomor KT-06/2025, aplikasi e-Faktur tidak dapat digunakan untuk penerbitan beberapa jenis faktur pajak, seperti:
1. Faktur pajak dengan kode transaksi 06.
Faktur pajak ini digunakan untuk penyerahan barang kena pajak kepada turis asing. Faktur pajak kode transaksi 06 biasanya diterbitkan oleh PKP toko retail yang menyerahkan BKP kepada turis yang menunjukkan paspor luar negeri.
2. Faktur pajak kode transaksi 07
Merupakan faktur pajak yang dibuat atas penyerahan BKP dan/atau JKP karena mendapat fasilitas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak dipungut atau ditanggung pemerintah (DTP).
3. Faktur Pajak PKP Cabang
Aplikasi e-Faktur juga tidak berlaku untuk pembuatan faktur pajak oleh PKP yang menjadikan cabang sebagai tempat pemusatan PPN terutang
4. Faktur Pajak PKP Baru
DJP juga menegaskan, aplikasi e-Faktur tidak bisa digunakan untuk faktur pejak yang diterbitkan oleh PKP yang baru dikukuhkan setelah 1 Januari 2025.
Nomor Seri Faktur Pajak
Selain itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi PKP yang ingin menggunakan aplikasi e-Faktur untuk pembuatan faktur pajak, diantaranya:
- PKP hanya dapat membuat faktur pajak dengan tanggal yang sama dengan tanggal permintaan Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP) atau setelahnya
- Permohonan NSFP dilakukan melalui aplikasi e-Nofa
- Penggantian faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi e-Faktur tetap dilakukan di aplikasi e-Faktur
- Retur, pembatalan faktur pajak, dan pelaporan SPT Masa PPN dibuat melalui coretax.
Baca Juga: Perbarui Aplikasi e-Faktur Versi 4.0, Berikut Langkahnya
Tersedia di Coretax
Dalam keterangan tersbut, DJP juga menyebut data faktur pajak yang dibuat menggunakan e-faktur Client Desktop, akan tersedia juga di dalam aplikasi Coretax.
Paling lambat, data faktur pajak akan muncul di dalam Coretax dua hari setalah faktur pajak terbit. (ASP)