Kompak, Lembaga Internasional Prediksi Ekonomi RI 2025 Mandek di Kisaran 5%

Beberapa lembaga internasional, seperti IMF, Bank Dunia, OECD, dan UNCTAD, memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5% pada 2025. Pemerintah menargetkan pertumbuhan 5,2% sesuai APBN 2025, tidak berbeda dari target tahun sebelumnya. Namun, hingga September 2024, realisasi kumulatif baru mencapai 5,03%. Hal ini menunjukkan adanya sejumlah tantangan dalam mencapai target tersebut.

Dikutip dari bisnis.com, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu)Thomas Djiwandono menegaskan bahwa pencapaian target ini sangat bergantung pada kebijakan Presiden Prabowo Subianto dan strategi pemerintah dalam menarik investasi baru di sektor non-pertambangan. Sektor ini diharapkan dapat memperkuat konsumsi rumah tangga yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.

"Apakah kita akan mencapai target dari 5,2% APBN 2025? Biarlah kabinet Pak Prabowo bekerja. Yang penting kita sudah punya landasan yang sangat baik," tuturnya dalam Media Gathering APBN 2025, Rabu (25/9/2024) lalu.

Berikut proyeksi sejumlah lembaga internasional:

1. IMF: Memproyeksikan pertumbuhan 5,1% dengan prediksi inflasi global menurun ke 3,5%.
2. Bank Dunia: Pertumbuhan ekonomi diprediksi di angka 5,1%, dengan potensi risiko geopolitik dan peluang dari pemulihan mitra dagang utama.
3. OECD: Memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 5,2%, dengan penekanan pada pentingnya kebijakan fiskal dan moneter yang bijaksana.
4. UNCTAD: Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 5,2%, didukung oleh belanja pemerintah, peningkatan sektor pariwisata, dan ekspor logam seperti nikel.

Meskipun stabilitas ekonomi global menjadi faktor pendukung, tantangan seperti ketegangan geopolitik, perlambatan reformasi struktural, dan ketidakpastian ekonomi global tetap menjadi ancaman. Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah diharapkan dapat memperluas sumber pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional. (Ken)