Restitusi Pajak Tembus Rp 111,04 T per Februari 2025
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat adanya lonjakan signifikan dalam realisasi pengembalian pajak atau restitusi pajak hingga akhir Februari 2025 yang mencapai Rp 111,04 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp 57,5 triliun.
"Secara agregat, total realisasi restitusi sampai dengan 28 Februari 2025 adalah sebesar Rp 111,04 triliun," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti dalam keterangannya seperti dikutip dari Kontan.co.id pada Jumat (14/3).
Baca juga: Restitusi Pajak per Agustus Melonjak 52,8% YoY
Jika dilihat berdasarkan jenis pajaknya, restitusi yang paling dominan berasal dari Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN), dengan nilai mencapai Rp 86,31 triliun. Selain itu, restitusi juga banyak terjadi pada Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 Badan, yang tercatat sebesar Rp 22,96 triliun.
Dari sisi sumber restitusi, mayoritas berasal dari restitusi normal yang mencapai Rp 70,92 triliun. Sementara itu, restitusi yang dilakukan melalui mekanisme percepatan mencapai Rp 35,16 triliun, dan restitusi yang terkait dengan upaya hukum tercatat sebesar Rp 4,97 triliun.
Sebelumnya, DJP mencatat total restitusi pajak sepanjang tahun 2024 mencapai Rp265,67 triliun, naik 18,8 persen dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan restitusi pajak tersebut terdiri dari beberapa jenis, di antaranya restitusi PPh Badan yang mencapai Rp 54,4 triliun atau tumbuh 58% dari tahun sebelumnya dan restitusi PPN mencatat angka Rp 206,6 triliun dengan pertumbuhan 12,1%. Sementara jenis pajak lainnya mengalami penurunan 5% dan hanya mencapai Rp 5,5 triliun. (KEN)
