Pemerintah Targetkan Insentif Motor Listrik Terealisasi Tahun Ini
JAKARTA. Insentif pembelian motor listrik dipastikan akan masuk ke dalam paket stimulus ekonomi. Pemerintah menargetkan program ini bisa mulai dijalankan paling cepat tahun ini, meski pelaksanaannya sempat tertunda dari rencana awal.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerima aturan teknis dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Aturan tersebut kini sedang dikaji agar bisa dipadukan dengan program stimulus lain. “Kita barengin sekaligus dalam satu paket Stimulus Ekonomi,” kata Susi di Jakarta, Selasa (9/9) seperti dikutip dari bisnis.com.
Susi mengakui insentif motor listrik sudah beberapa kali mundur dari jadwal awal. Namun, dengan adanya payung hukum dari Kemenperin, dia memastikan program ini bisa segera digulirkan. "Oh kita harus, justru Pak Menko kan akan mendorong percepatan Stimulus Ekonomi, karena kuartal III kan perlu dorongan yang lebih besar,"ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Kemenko Perekonomian saat ini masih meninjau ulang aturan yang ada, sekaligus memantau potensi minat masyarakat terhadap insentif tersebut.
“Oh iya, kita sudah terima surat dari Kemenperin. Terus Pak Menko (Airlangga Hartarto) kan sudah menyampaikan, kita sedang me-review kembali program-program Stimulus Ekonomi kuartal III. Selain itu, Pak Menko juga menyiapkan beberapa program yang ada di 2026,” ujarnya.
Susi menambahkan, kajian yang dilakukan Kemenko Perekonomian tidak hanya menyangkut regulasi teknis, tetapi juga kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan insentif tersebut. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen membuat mekanisme yang sederhana agar lebih mudah diakses konsumen.
“Mungkin kalau diminati pastinya akan besar, hanya mungkin kita akan permudah mekanismenya dan sebagainya,” ungkapnya.
Dikutip dari cnnindonesia.com, program insentif motor listrik sebesar Rp7 juta telah berakhir pada 2024. Insentif tersebut telah tersalurkan sepenuhnya ke 60.857 unit motor listrik. Kemenperin pun mengusulkan insentif ini dilanjutkan pada 2025. (KEN)
